Kisah Penjual Sepeda Yang Terjerat Narkoba

Sebut saja Ucup, bukan nama sebenarnya, adalah seorang pria yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang sepeda yang berjualan dan tinggal di sebuah kota besar. Berdasarkan keterangan dari Ucup, pendapatan dari berjualan sepeda tidaklah menentu, terkadang sehari bisa laku beberapa sepeda, namun juga seringkali sepeda yang dijualnya tidak laku 1 (satu) pun dalam sehari, namun hal itu tidak mematahkan semangat Ucup untuk terus berjualan sepeda demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Pria yang telah berkeluarga dan memiliki 1 (satu) orang anak tersebut menceritakan bahwa dirinya adalah seorang yang giat mencari uang demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Dia sangat menyayangi istri dan anaknya, sehingga apapun dia lakukan demi menghidupi istri dan anaknya. Namun, kegigihannya dalam mencari nafkah untuk keluarganya tersebut ternodai oleh perbuatannya yang mulai mengenal narkoba.

Ucup menceritakan awal mula dirinya mulai mengonsumsi narkoba. Kegemarannya mengonsumsi narkoba bermula pada awal tahun 2013. Pada waktu itu dia sedang berkunjung ke rumah teman akrabnya, seperti sewajarnya hubungan pertemanan yang sudah akrab, mereka bercerita segala keluh kesah, kebahagiaan, dan juga bersenda gurau didalam sebuah rumah sederhana yang menciptakan kenyamanan bagi penghuninya, namun selang waktu tak begitu lama, teman Ucup tersebut mencoba menawarkan narkoba pada Ucup yaitu narkoba jenis sabu atau yang juga dikenal sebagai methamphetamine. Teman Ucup begitu bersemangat membujuknya, supaya dia mau mencoba mengonsumsi sabu tersebut. Pada awalnya Ucup menolak ajakan dan pemberian sabu oleh temannya tersebut, namun karena bujuk rayu yang kuat dari temannya dan rasa penasaran begitu tinggi yang menyelimuti benak Ucup, membuat kegigihan hati dan iman Ucup menjadi goyah, sehingga menyebabkan Ucup jatuh terjerumus ke dalam jeratan narkoba.

Hampir setiap hari Ucup terus mengonsumsi sabu yang dihisapnya menggunakan alat hisap yang bernama bong. Tubuh Ucup mulai merasakan ketergantungan dengan barang haram tersebut. “Saya merasakan kesenangan dalam diri saya, stamina saya menjadi lebih fit, dan saya dapat melupakan segala permasalahan yang sedang dihadapir”, ujar Ucup menceritakan efek dari sabu yang dikonsumsinya. Dalam sehari saja dia tidak mengonsumsi sabu, tubuhnya menjadi lemas, tulang-tulangnya terasa linu, dan tubuh menjadi tidak bergairah. Sabu tersebut dia dapatkan dari temannya dengan harga yang mahal. Narkoba telah membuat kehidupan Ucup menjadi berantakan, uangnya habis hanya untuk memenuhi keinginanya membeli sabu, hutangnya dimana-mana, usahanya menjadi sepi, serta istri dan anaknya menjadi terlantar karena perilaku buruk Ucup yang sudah tidak mengutamakan kehidupan keluarganya lagi. Ucup lebih mengutamakan dirinya sendiri untuk selalu mengonsumsi narkoba. Suatu saat, Ucup ditangkap oleh pihak berwenang akibat menyalahgunakan sabu, dan saat ini dia sedang menjalani masa hukumannya dibalik jeruji besi dengan rasa penyesalan akibat perbuatannya.

Oleh karena itu, jauhilah penyalahgunaan narkoba sebelum narkoba menghancurkan masa depanmu. Jangan mudah terpengaruh dengan bujukan orang yang akan menjerumuskan kita masuk dalam jeratan narkoba. Pilihlah lingkungan dan komunitas yang bisa membawa kita lebih maju, kreatif dan bermanfaat baik untuk diri kita, keluarga serta lingkungan sekitar.